SALAM

Monday, February 14, 2011

SATU KELUARGA

Assalamualaikum wbt.




بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“Sebenarnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu; dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beroleh rahmat..” (Al-Hujuraat ayat 10)

Asbabun nuzul :
Dilapurkan oleh Anas satu ketika Rasulullah (SAW) dijemput untuk melawat Abdullah bin Ubay, baginda menaiki keldainya dan diikuti oleh sekumpulan sahabat sambil berjalan. Apabila Rasulullah (SAW) menghampiri Abdullah bin Ubay beliau berada betul-betul di hadapan rombongan Rasulullah (SAW) sambil mencemuh “Jauhkan dirimu, demi Allah, bau untamu menyakitkan hidungku”, lalu salah seorang sahabat dari golongan Ansar menjawab “Demi Allah, bau unta Rasulullah (SAW) adalah lebih harum dari bau mu”. Maka pergaduhan tercetus dan turunlah ayat “Dan jika dua puak dari orang-orang yang beriman berperang, maka damaikanlah di antara keduanya.” (riwayat Muslim dan Imam Ahmad).

(Nota: Abdullah bin Ubay adalah ketua golongan munafik, dan bukanlah sesuatu yang aneh untuk golongan munafik dan musyrik menggunakan lafaz “demi Allah” di zaman Jahiliyah kerana mereka masih mengakui keesaan Allah sebagai Rabb yang berbeza cuma mereka syirik terhadap Allah dalam sembahan-sembahan mereka).



Pengajaran ayat:

Ayat ke-10 ini adalah lanjutan kepada ayat ke-9. Ayat ini menegaskan bahawa orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara. Orang-orang yang beriman sedar bahawa konsep persaudaraan (brotherhood) dalam Islam itu penting dan adalah sesuatu yang ‘integral’ kepada kekuatan ummah. Ikatan persaudaraan dalam Islam haruslah diutamakan dan kedudukannya mestilah di atas ikatan-ikatan lainnya.

Ikatan persaudaraan dalam Islam adalah yang terbaik sifatnya yang merangkumi aspek kasih-sayang, tolong-menolong tanpa diskriminasi kelas, pangkat dan kedudukan juga tanpa tipu-menipu dan tindas-menindas.

Sabda Rasulullah (SAW) dalam beberapa buah hadis Baginda (SAW) mengenai persaudaraan:

Tolong menolong:“Allah membantu hambaNya selama mana dia membantu saudaranya” (riwayat Muslim).

Dari Abu Musa Al-Asha’ri, Rasulullah (SAW) bersabda “Orang beriman itu ibarat sebuah bangunan, setiap satu menyokong yang lainnya” (riwayat Bukhari dan Muslim)

Kasih-sayang:Dari Anas bin Malik, Rasulullah (SAW) bersabda “Tidak beriman (dengan iman yang sempurna) sesiapa di antara kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya” (riwayat Bukhari dan Muslim).

Tidak tindas-menindas:Dari Abu Hurairah, Rasulullah (SAW) bersabda “Sesiapa yang menipu kita adalah bukan di kalangan kita (muslim yang benar beriman)” (riwayat Muslim).

Tidak berlama-lama dalam perselisihan faham:Dari Abu Ayub Al-Ansari bahawa Rasulullah (SAW) bersabda: “Tidak boleh seorang muslim itu memutuskan hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga malam dengan berpaling daripadanya bila bertemu, sesungguhnya yang terbaik antara keduanya adalah yang dahulu memberi salam” (riwayat Bukhari dan Muslim).

Kesimpulan

Sesungguhnya syaitan memang telah berputus asa dari membujuk dan menggoda manusia agar menyembahnya di jazirah Arab. Maka mereka akan senantiasa menyemai benih permusuhan dan pertikaian di antara orang-orang yang beriman. Maka ishlah harus dilakukan dengan cara apapun –meskipun menurut Syekh Sholih bin Al-Utsaimin– harus mengorbankan segalanya, karena hasil aktivitas ishlah itu selalu baik, dan itu demi menjaga kesatuan umat. “Wash-Shulhu Khair”.

Syekh Musthafa Masyhur dalam bukunya “jalan dakwah” mengingatkan betapa penting dan perlunya bersaudara karena Allah dalam konteks dakwah dan keumatan. Inilah yang pertama sekali Rasulullah lakukan ketika mempersaudarakan antara orang-orang muhajirin dan Anshor. Merekalah contoh teladan yang indah dan agung tentang cinta dan ikrar yang mengutamakan persaudaraannya lebih dari segalanya.

Saatnya kita mulai melihat sejauh mana perana kita di dalam membangun dan memelihara kesatuan umat Islam. Jangan sampai kemudian kita justru menjadi pelopor atau provokator terjadinya perpecahan umat. Karena dakwah Islam adalah dakwah yang dibangun di atas prinsip persaudaraan sesuai. Dalam kamus generasi awal umat Islam, menjaga keutuhan dan kesatuan umat merupakan amal prioritas yang menduduki peringkat pertama dari amal-amal yang mereka lakukan. Dan sarananya adalah dengan memelihara, membina, dan memperkuat tali persaudaraan antar mereka yang sesungguhnya sejak awal telah diikat oleh Allah ketika seseorang menyatakan keIslamannya, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara.”

"INDAHNYA PERSAUDARAAN ISLAM"

~Bunga~


No comments:

Post a Comment