SALAM

Saturday, July 23, 2011

Pedoman dari Sirah: Protes Burung Hud-hud

Salam alaik ukhtifillah,

Apa khabar iman semua? InsyaAllah, ana yakin semuanya sihat di sisi Allah, malah tinggi jua di mata Allah.

Selawat ke atas Rasulullah yang tidak jemu2 menyampaikan pesanan demi berkembangnyanya Islam. Terima kasih ya Rasulullah. Tanpamu, tiada dapat kami menikmati nikmat besar menjadi seorang muslim hari ini.


Sujud merupakan lambang ketundukkan, kepasrahan , kekhusyukan, dan sikap merendahkan diri. Kerananya, burung hud-hud berang dan protes keras di salah satu operasi kawalannya apabila melihat salah satu kaum sujud kepada selain Allah, serta berkata dengan marah kerana Allah seperti yang dinukilkan dalam surah  An-Naml: 25

"Mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kalian sembunyikan atau yang kalian nyatakan"


Dalam mengarungi perjalanannya yang panjang, burung hud-hud tidak mungkin mendengarkan ucapan kaum tersebut terhadap apa yang mereka sembah. Iaitu kalimat-kalimat syirik yang mendekatkan mereka kepada matahari. Tapi, penglihatan burung hud-hud tertumpu kepada perlakuan mereka sujud kepada selain Allah. Sebab burung hud-hud tahu bahawa sujud itu hanya layak dilakukan kepada pemilik langit dan bumi sahaja.

Aku berbicara pada diriku, sudah sempurnakah sujud ku pada Sang Pemilik Langit dan Bumi? Sudah layakkah diri ini mengaku hamba yang taat? 

Sedangkan burung pun tahu erti sujud yang sebenar..
Itulah fitrah manusia yang sering alpa dan leka dengan nikmat sementara anugerahNya.
Jangan sampai kita terpedaya buat sekalian kalinya, setelah hampir semua kitab2 dibaca. Setelah banyak surah diingati dan disampaikan kepada kita.

Masih menunggu? Sampai bilakah?

"Apakah belum tiba waktunya bagi orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan mengingat kebenaran apa yang diturunkan-Nya (al-Qur'an) dan janganlah mereka seperti ahli kitab sebelum mereka, telah lama mereka berpisah dari ajaran Nabinya, sehingga hati mereka menjadi kasar (tidak tembus cahaya kebenaran), dan kebanyakan mereka menjadi orang fasik."
(Al-hadid:15)


Rujukan: Taujih Ruhiyah Pesan2 Spiritual Penjernih Hati (Jilid 2)
             Al- Quran Terjemahan (27:25)(57:15)



Contengan: Aina Qalbyna?

No comments:

Post a Comment